Beberapa bulan ini saya perhatikan banyak content creator di Youtube membahas krisis ekonomi yang kemungkinan akan terjadi pada tahun 2030 berdasarkan kejadian berulang setiap 100 dan/atau 10 tahun sekali. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi seperti Artificial Intelegence (AI) menyebabkan beberapa pekerjaan lama akan hilang dan digantikan oleh teknologi (mesin/robot) yang dianggap lebih efektif dan efisien (minim pengeluaran, mempercepat pekerjaan dengan hasil lebih banyak dan tidak terlalu banyak tuntutan meskipun bekerja 24 jam/ 7 hari).
Terkait hal itu, mereka menyarankan untuk mempersiapkan diri kita dengan cara upgrade skill yang sesuai dengan kondisi saat ini dan mulai membangun portofolio (kumpulan karya atau proyek yang disusun untuk menunjukkan kemampuan, keterampilan, dan prestasi seseorang) karena selembar ijasah dengan IPK tinggi ataupun sertifikat keahlian mungkin tidak akan cukup membantu kita mendapatkan pekerjaan impian sesuai keinginan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa ijasah dan sertifikat keahlian merupakan langkah awal pada saat kita akan melamar pekerjaan namun ada baiknya kita memiliki hasil karya yang bisa “dijual” kepada pemberi kerja sebagai bukti kemampuan kita dalam bekerja sesuai bidang yang sedang dibutuhkan.
Minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia, ataupun pelamar kerja tidak memenuhi persyaratan dan standar yang dibutuhkan pemberi kerja menyebabkan banyak lulusan sarjana kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan minat. Ada yang mempertahankan idealismenya (bekerja sesuai passion) namun ada juga yang menyerah karena adanya tuntutan kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi.
Saat ini banyak orang yang rela bekerja apapun asalkan mendapatkan penghasilan (uang) untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik untuk dirinya sendiri ataupun memenuhi kebutuhan keluarga seperti orang tua yang sudah mengeluarkan biaya pendidikannya. Pada saat lulus kuliah, mereka diharapkan dapat mengantikan orang tua untuk membiayai pendidikan adik-adiknya karena orang tua sudah tidak dapat bekerja seperti dulu lagi. Sebagai tulang punggung keluarga, mereka dituntut memiliki penghasilan untuk memenuhi itu semua bahkan rela berjuang menjadi seorang penglaju yang berangkat pagi dan pulang malam setiap hari.
Bagi kalian yang saat ini masih atau sedang menjalani pendidikan dibangku sekolah atau kuliah, ada baiknya mempersiapkan diri untuk mengetahui skill apa saja yang dibutuhkan dunia kerja. Apabila skill tersebut tidak diperoleh di bangku sekolah ataupun kuliah, kalian dapat mencarinya baik yang gratis secara online (belajar dari Youtube/media sosial lainnya), melakukan magang saat libur sekolah maupun upgrade skill berbayar seperti belajar di tempat-tempat kursus. Upgrade skill ini biasa dikenal sebagai “investasi leher keatas” dimana kita melakukan pengembangan diri berupa ilmu pengetahuan, keterampilan, wawasan, dan pola pikir yang hasilnya bersifat jangka panjang. Berbeda dengan investasi yang sudah biasa kita ketahui, investasi leher ke atas ini tidak berwujud fisik seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kurikulumnya memang sudah didesain untuk membekali siswa/siswinya dengan keterampilan. Selain ada praktek saat pembelajaran sehari-hari, mereka juga menerapkan tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL) ataupun magang disebuah Perusahaan dan juga Instansi Pemerintahan. Kegiatan ini bertujuan agar saat lulus sekolah, mereka sedikit banyak sudah mengetahui tentang dunia kerja. Meskipun adakalanya tugas yang diberikan tidak sesuai dengan jurusan dan hanya sekedar diminta untuk membantu memfotocopy ataupun mengantarkan surat.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, kalian juga dapat membangun portofolio melalui media sosial yang dapat dijangkau luas oleh orang lain. Portofolio tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mulai memperkenalkan keahlian yang kalian miliki. Misalnya saja berjualan online ataupun membuka jasa edit video game roblox (kunjungi https://vt.tiktok.com/ZSBVmH7kA/) seperti yang dilakukan TheXendry. Selain dapat menghasilkan tambahan uang jajan saat masih sekolah, kalian secara tidak langsung juga sedang membangun branding yang suatu saat dapat kalian tunjukan kepada pemberi kerja atau bahkan kalian lah yang akan menjadi bos dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain dengan usaha yang kalian bangun dari sekarang aamiin...
Permasalahan upgrade skill ini tidak hanya ditujukan untuk mereka yang baru lulus kuliah dan sedang mencari pekerjaan. Bagi mereka yang sudah bekerja pun sebaiknya melakukan hal yang sama karena meskipun pengalaman kerja anda banyak namun apabila skill anda tidak berkembang dan menyesuaikan kebutuhan yang ada maka bisa jadi posisi anda duduki sekarang akan digantikan orang lain (bahkan robot) yang bisa mengerjakan pekerjaan anda lebih baik lagi.
Seperti kita ketahui, saat ini banyak perusahaan melakukan efisiensi anggaran dengan cara pengurangan tenaga kerja. Adanya pemanfaatan teknologi (mesin/robot) menyebabkan suatu pekerjaan yang tadinya dikerjakan oleh 2 orang atau lebih, namun dengan adanya perkembangan teknologi, sebuah pekerjaan dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh 1 orang dengan gaji/upah yang sama. Untuk itu sebaiknya anda jangan terlena hanya karena anda sudah memiliki pengalaman kerja yang banyak sehingga merasa tidak perlu meng-upgrade skill anda.
Selain beradapatasi dengan perkembangan teknologi, ada baiknya kita juga mengembangkan kemampuan komunikasi ataupun memperbaiki perilaku kita saat berhadapan dengan orang lain seperti klien atau customer. Misalnya saja kemampuan anda dalam membuat bahan presentasi sudah sangat menarik namun anda kurang dapat menyampaikan kepada peserta (karena terlalu grogi sehingga anda menyampaikan secara terburu-buru, berbicara terbata-bata atau banyak mengucapkan kata “ehm”) sehingga presentasi anda tidak dapat dipahami peserta. Atau anda presentasi tanpa jeda dan tidak melemparkan lelucon disela-sela presentasi sehingga dianggap membosankan.
Terkait hal itu dan seperti sudah dijelaskan diatas, anda bisa mengembangkan kemampuan anda dengan belajar baik melalui media sosial ataupun mengikuti kursus seperti public speaking sehingga anda dapat meminimalisir kesalahan pada saat presentasi ataupun berhadapan dengan klien/customer yang pada akhirnya dapat meningkatkan penghasilan dan menaikkan karir anda.
Pengembangan diri adalah sebuah proses belajar yang harus senantiasa dilakukan manusia hingga hembusan nafas terakhir. Akhir kata, selamat berkarya dan sukses selalu dimanapun kita berada :D
Komentar