Siapkan Dana ini sebelum Pensiun (Dini)

Cetak

Disclaimer : Rejeki, Jodoh, dan Kematian memang sudah diatur Yang Maha Kuasa namun manusia wajib berdoa, berusaha dan tawakal karena Allah SWT tidak akan mengubah keadaan seseorang kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri

 

Sudah berapa lamakah anda berkarya di tempat kerja anda sekarang ini?

Setahun, 10 tahun, 20 tahun atau bahkan tahun depan tanpa terasa anda sudah memasuki masa pensiun setelah mengabdi puluhan tahun di tempat anda bekerja. Saat waktu pensiun tiba, anda harus mulai beradaptasi dengan perubahan rutinitas yang anda jalani sehari-hari seperti tidak lagi bertemu dengan rekan kerja ataupun klien, tidak lagi terbebani bangun pagi untuk mengejar transportasi umum agar tidak terlambat ke kantor ataupun tidak dipusingkan dengan deadline pekerjaan yang diberikan oleh atasan.

 

Hal itu sepertinya terdengar menyenangkan namun bagi sebagian orang mungkin akan menjadi hal membosankan karena mereka harus seharian berada dirumah. Untuk itu, saat akan memasuki masa pensiun sebaiknya kita sudah mempersiapkan kegiatan yang akan kita jalani saat kita tidak lagi bekerja seperti menekuni hobby yang tidak bisa dilakukan ataupun mengunjungi tempat wisata yang sempat tertunda karena kesibukan dan kepadatan waktu saat kita masih bekerja.

Apapun kegiatan yang akan anda pilih, ada hal lain yang perlu anda persiapkan sebelum pensiun, yaitu uang simpanan. Uang ini penting untuk kita siapkan agar kita tidak terlalu ketergantungan dengan orang lain terutama anak saat kita tidak lagi memiliki penghasilan saat sudah tidak bekerja lagi.

Lalu uang simpanan apa saja yang perlu kita siapkan agar kita dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan damai tanpa merepotkan orang lain:

1. Biaya hidup

Biaya ini terdiri dari pengeluaran rutin harian seperti biaya untuk makan harian, dan pengeluaran rutin bulanan seperti biaya belanja bulanan kebutuhan rumah, biaya bulanan (listrik, air, internet), iuran RT/RW dan keperluan lainnya yang tidak mungkin kita hilangkan namun bisa kita minimalisir biaya pengeluarannya.

Misalnya saja saat kita masih bekerja dan tidak sempat masak sendiri maka kita lebih sering membeli makanan matang. Namun apabila saat ini kita bisa masak sendiri maka kemungkinan pengeluarannya akan lebih berkurang.

Alternatif lainnya adalah menanam sendiri kebutuhan dapur kita seperti menanam sayuran (sawi, kangkung, singkong), cabai dan tomat, dan bumbu dapur lainnya akan lebih menghemat pengeluaran kita. Selain itu, dengan merawat tanaman kita jadi memiliki kegiatan yang bisa dilakukan sehari-hari tanpa takut menjadi bosan meskipun seharian berada dirumah.

Adapun biaya hidup tersebut dihitung berdasarkan biaya bulanan yang biasa kita keluarkan dengan memperhitungkan kenaikan inflasi lalu dikalikan dengan 10 atau 20 tahun (kemungkinan kita hidup).

Misalnya pengeluaran rutin bulanan kita saat ini adalah 5 juta, berarti kita harus memiliki tabungan minimal 5 juta X 12 bulan X 10 tahun yaitu 600 juta. Nilai tersebut belum dihitung dengan kenaikan inflasi yang hampir setiap tahun terjadi sehingga kemungkinan uang yang harus kita miliki harus lebih dari itu.

Selain biaya rutin harian dan bulanan, jangan lupakan biaya tahunan yang harus kita keluarkan seperti biaya pajak rumah dan kendaraan (apabila ada) serta Hari Raya (minimal menyiapkan hidangan dan kue saat lebaran).

2. Biaya Kesehatan

Setiap orang pasti ingin senantiasa dalam kondisi sehat. Meskipun kita sudah menjaga pola makan (menghindari makanan mengandung gula dan lemak) dan rutin olahraga setiap hari namun ada situasi dan kondisi tertentu yang bisa membuat kita jatuh sakit dan bahkan harus sampai di rawat di rumah sakit.

Memiliki asuransi kesehatan menjadi salah satu pilihan yang dapat kita ambil sebelum masa pensiun karena apabila mengalami kondisi sakit parah dan harus mengeluarkan biaya pengobatan, minimal tidak perlu mengambil dari tabungan apalagi sampai harus menjual asset seperti rumah.

Namun kita harus jeli dalam memilih asuransi kesehatan dengan mempertimbangkan nama dan kredibilitas perusahaan asuransi yang akan kita pilih atau gunakan serta jenis penyakit dan fasilitas apa saja yang tercover dalam asuransi tersebut. Hal ini penting supaya uang yang telah kita keluarkan untuk biaya asuransi benar-benar dapat menjamin biaya kesehatan saat kita butuhkan.

3. Dana Darurat

Berbeda dengan biaya hidup dan kesehatan diatas, biaya darurat digunakan untuk biaya pengeluaran tidak terduga seperti kerusakan rumah (atap bocor saat musim hujan), kendaraan mogok ataupun perabotan/peralatan rumah tangga seperti kompor, kulkas dan mesin cuci yang tiba-tiba mati dan tidak dapat digunakan. Mau tidak mau karena kita membutuhkan barang-barang tersebut maka harus segera diperbaiki agar dapat dipergunakan kembali sehingga tidak menganggu aktivitas harian kita.

Bayangkan seandainya kulkas dirumah rusak padahal banyak bahan makanan yang tersimpan didalamnya atau mesin cuci rusak pada saat musim hujan dan kita tidak dapat menggunakan pengering pada mesin cuci sehingga pakaian tidak kering, menjadi lembab dan bau.

Untuk biaya darurat ini, kita bisa menyimpannya secara terpisah dari 2 biaya sebelumnya sebanyak 6 sampai 10 kali biaya pengeluaran rutin. Berdasarkan contoh diatas, minimal kita memiliki dana darurat sekitar 30 – 50 juta.

4. Biaya Tempat Tinggal

Sebelum pensiun, ada baiknya kita sudah memiliki tempat tinggal sendiri yang sudah lunas dan sebisa mungkin sudah direnovasi sehingga nyaman untuk ditinggali. Kita bisa menyiapkan tempat tinggal sesuai dengan kegiatan yang akan kita lakukan pada saat pensiun.

Seperti contoh diatas, kita bisa mendesain tempat tinggal kita dengan menyisakan sedikit lahan untuk bercocok tanam ataupun beternak. Saat ini banyak orang bercocok tanam dalam media pot yang dapat disusun menggunakan rak atau ditembok (vertical garden) sehingga meminimalisir kebutuhan lahan. Selain itu, dapat juga dilakukan secara hidroponik.

Adapun biaya tambahan lainnya yang dapat kita siapkan dari sekarang antara lain:

1. Biaya travelling ketempat-tempat yang sudah lama kita inginkan.

Untuk meminimalisir pengeluaran, kita bisa pergi ke tempat wisata diluar musim liburan sekolah atau libur hari raya sehingga kita bisa mendapatkan biaya transportasi dan penginapan ataupun glamping yang lebih murah. Selain itu, tempat wisata juga lebih sepi sehingga kita lebih leluasa untuk meng-ekplore tempat tersebut tanpa berdesakan dengan pengunjung lainnya.

2. Biaya Hobby

Seperti telah disebutkan sebelumnya, saat pensiun kita memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang sebelumnya tidak dapat kita lakukan saat masih bekerja. Untuk itu, ada baiknya kita juga menyiapkan biaya untuk hobby kita ini (Pilihan kegiatan sesuai hobby atau bergabung dengan komunitas).

Namun yang lebih bagus lagi apabila hobby tersebut dapat mengurangi pengeluaran rutin kita atau bahkan menjadi penghasilan tambahan. Misalnya saja apabila kita hobby masak atau membuat kue. Selain untuk menyiapkan kebutuhan sendiri, kita bisa menawarkan atau menjual hasil masakan atau kue-kue buatan kita kepada tetangga ataupun dijual secara online dan ditawarkan melalui media sosial.

Selain ada kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, tetap bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain (tetangga atau konsumen), kita juga mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk itu mulailah mencari hobby yang kira-kira dapat menghasilkan uang tambahan hehehehe…

3. Biaya Sosial

Sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat hidup sendiri. Kita pasti membutuhkan orang lain. Untuk itu, dana sosial ini perlu juga kita persiapkan dan dapat digunakan pada saat menjenguk tetangga yang sakit, terkena musibah ataupun meninggal dunia.

Dana sosial ini juga bisa kita kumpulkan secara kolektif setiap bulannya (seperti uang kas RT/RW). Masing-masing rumah dikenakan biaya sosial sehingga pada saat ada warga yang sakit atau tertimpa musibah, dana sosial tersebut dapat digunakan untuk meringankan beban warga tersebut.

Adapun dana yang menurut saya tidak perlu dipersiapkan adalah warisan dan biaya pernikahan anak. Kita cukup membekali mereka dengan pendidikan yang layak sehingga mereka dapat memperoleh pekerjaan dan penghasilan untuk membiayai dirinya sendiri dan keluarganya dimasa depan.

Akhir kata, selamat berkarya dan sukses selalu dimanapun kita berada :D

 

Komentar

Tampilkan/Sembunyikan Form Komentar Please login to post comments or replies.