Merenda Asa Di Bukit Patuk Sekarang kau pergi menjauh, sekarang kau tinggalkan aku disaat ku mulai mengharapkanmu… Mentari merambati senja bersanding mendung di Yogyakarta. Semilir angin dingin menghembusi sebuah warung terbuka temaram. Lirik lagu dari Rossa berjudul Aku Bukan Untukmu tadi terlantun pasrah dari bibir sang penyanyi. Malangnya tembang itu makin membekukan hati si pemilik warung itu. Seperti juga malam-malam sebelumnya, lagu yang berkumandang disana selalu saja melankolis. Beberapa kaset VCD yang tertata rapi dalam kotak plastik seperti no woman no cry hingga bang Thoyib pun menjadi “lagu kebangsaan” di warung tadi. Macam lagu yang menyisipkan lirik bertema rasa sepi dan nelangsa. Cocok dengan dengan suasana benak si pemilik itu ataupun pengunjung yang mampir disana. Tak banyak yang menyadari, di balik keindahan Bukit Patuk yang dikenal luas oleh public, ada semacam kegetiran asa untuk bertahan hidup.
0 Komentar..