Meskipun saya perempuan, sejak kecil saya diajarkan oleh ibu saya untuk memiliki pekerjaan atau penghasilan sendiri. Padahal ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu berkutat dengan pekerjaan rumah, bukan seorang wanita karir ataupun pekerja kantoran. Mengapa beliau mengajarkan saya untuk memiliki pekerjaan bukan mengajarkan saya untuk menjadi ibu rumah tangga seperti beliau?
Logika sederhana beliau adalah karena ada 2 (dua) kemungkinan yang akan terjadi atau dialami oleh perempuan dalam hidupnya, yaitu suami meninggal duluan atau suami menikah lagi...
1. Suami Meninggal Dunia
Bukan rahasia umum kalau rejeki, jodoh, dan maut sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa sehingga kita tidak pernah tahu kapan kita ataupun suami akan dipanggil menghadap Tuhan. Atas dasar itulah, apabila perempuan memiliki penghasilan sendiri maka ketika suami kita meninggal dunia akibat sakit ataupun kecelakaan, minimal kita tidak terlalu pusing atau kaget mengatur keuangan keluarga. Memang pada awalnya pasti berat karena kita tidak lagi mendapatkan uang bulanan dari suami namun kalau kita memiliki penghasilan sendiri minimal kita tidak terlalu membebani orang tua ataupun keluarga besar dalam memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari serta biaya pendidikan anak-anak.
2. Suami Menikah lagi
Hal kedua yang menjadi pertimbangan adalah apabila suami menikah lagi. Setiap orang pasti menginginkan keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Warrahmah hingga kakek nenek. Namun sekarang ini, muncul istilah pelakor (perebut laki orang) yang patut kita waspadai. Suami kita mungkin saja setia namun kalau digoda terus menerus dengan segala cara oleh para pelakor, tidak menutup kemungkinan mereka akan khilaf juga.
0 Komentar..