Setelah sekian lama tidak membuat tulisan baru, akhirnya saya punya kesempatan untuk meneruskan tulisan saya mengenai “Perilaku Pengendara Motor Yang Membahayakan Keselamatan” yang memasuki bagian ketiga.
Bagi yang belum membacanya dapat dilihat pada tulisan saya yang berjudul Perilaku Pengendara Motor Yang Membahayakan Keselamatan (bagian 1) dan (bagian 2). Tidak terasa ternyata saya sudah bersemedi terlalu lama dimana terakhir saya membuat tulisan tentang pengendara motor pada tanggal 30 Juli 2011, 2 minggu sebelum saya melahirkan bayi mungil yang sekarang berusia 20 bulan lebih J
Tanpa basa basi lagi, mari kita simak apa saja perilaku pengendara motor yang saya anggap dapat membahayakan keselamatan jiwa diri sendiri, keluarga maupun pengendara lain.
4 Komentar..





Pada tanggal 3 Desember 2011 yang lalu, saya berkunjung ke pameran buku (Indonesia Book Fair) yang diselenggarakan oleh IKAPI dan Perpustakaan Nasional di Istora Senayan. Setelah tiba disana, saya iseng membaca jadwal acara yang terpampang di dekat pintu masuk dan ternyata ada launching komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Karena tertarik, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut terlebih dahulu sebelum berkeliling untuk mencari buku.
Sri Andayani (1997) melakukan penelitian terhadap beberapa film kartun Jepang, seperti Sailor Moon, Dragon Ball dan Magic Knight Ray Earth. Ia menemukan bahwa film tersebut banyak mengandung adegan antisosial (58,4 %) dari pada adegan prososial (41,6 %). Hal ini sungguh ironis, karena film tersebut bertemakan kepahlawanan. Studi ini menemukan bahwa kategori perlakuan antisosial yang paling sering muncul berturut-turut adalah berkata kasar (38,56 %), mencelakakan (28,46 %), dan pengejekan (11,44 %). Sementara itu kategori prososial, perilaku yang kerapkali muncul adalah kehangatan (17,16 %), kesopanan (16,05 %), empati (13,43 %) dan nasihat (13,06 %).


