Jangan Remehkan Infeksi Saluran Kemih...

E-mail Cetak PDF

 

https://id.lovepik.com/images/png-1443305.html“Jumlah pasien yang terkena infeksi saluran kemih (ISK) sangat banyak di dunia terutama pada wanita dewasa. Dampak dari ISK tersebut sangat besar terhadap aktivitas harian dan kualitas hidup dari pasien.”

Seberapa Banyak Kejadian Infeksi Saluran Kemih?

ISK Akut adalah salah satu penyakit yang paling banyak ditemukan pada wanita dewasa, diperkirakan bahwa separuh dari semua wanita dewasa akan mengalami sedikitnya 1 (satu) kali episode Cystitis akut selama hidupnya dan pada 1 (satu) dari 4 (empat) wanita tersebut akan mengalami episode rekuren (berulang).

Apakah Yang Menyebabkan Infeksi Pada Saluran Kemih?

Kebanyakan infeksi pada saluran kemih disebabkan oleh bakteri. Bakteri paling sering menyebabkan ISK adalah E.coli (sekitar 70-95% dari kasus ISK) dan S.saprophyticus (sekitar 5-10% kasus ISK). Saluran kemih yang dapat terinfeksi meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Namun yang paling sering adalah infeksi kandung kemih.

 

 

Mengapa Wanita Lebih Sering Mengalami Infeksi Saluran Kemih Daripada Pria?

Infeksi saluran kemih berulang sering dialami wanita karena saluran uretra (saluran dari kandung kencing) pendek. Dengan demikian, kuman-kuman yang ada mudah masuk ke saluran kencing bahkan dapat berasal dari daerah vagina.

Seberapa Seriuskah Infeksi Pada Saluran Kemih?

Infeksi pada kandung kemih dapat menimbulkan nyeri, bahkan dapat menjalar ke ginjal yang dapat menimbulkan masalah serius. Infeksi pada ginjal memerlukan pengobatan yang lama dan perawatan di Rumah Sakit.

Pemeriksaan Apa Yang Diperlukan Untuk Mengetahui Infeksi Saluran Kemih?

Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis ISK adalah urin rutin dan kultur urin. Urin yang digunakan untuk pemeriksaan sebaiknya adalah urin pagi yaitu urin yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari.

Pemeriksaan urin rutin meliputi kimia (berat jenis, pH, leukosit esterase, nitrit, albumin, glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin, darah), sedimen mikroskopis (eritrosit, leukosit, silinder, epitel sel, bakteri, kristal), dan makroskopis (warna dan kejernihan).

Apabila anda mendapati hasil positif untuk pemeriksaan nitrit, leukosit esterase, leukosit dan eritrosit disertai pemeriksaan bakteri positif pada mikroskopis sedimen maka hal tersebut mengindikasikan terdapatnya ISK. Segeralah berkonsultasi ke Dokter untuk pengobatan!”

Keterangan :

Nitrit Urin – Dalam keadaan normal todak terdapat nitrit dalam urin. Nitrit adalah hasil reduksi nitrat dalam urin menjadi nitrit yang dilakukan oleh bakteri.

Leukosit Esterase Urin – Dalam keadaan normal tidak terdapat leukosit esterase dalam urin. Leukosit esterase ini bermanfaat untuk deteksi bekteriuria.

Eritrosit Urin – Dalam keadaan normal tidak terdapat eritrosit dalam urin. Apabila terdapat eritrosit dalam urin maka disebut hematuria. Hematuria dapat disebabkan oleh perdarahan pada saluran kemih seperti infark ginjal, ISK, dal lain-lain.

Leukosit Urin – Terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak di urin disebut piuria. Keadaan ini sering dijumpai pada infeksi saluran kemih.

Kultur Urin – Pemeriksaan kultur urin merupakan pemeriksaan standar untuk diagnosis ISK. Dalam keadaan normal, urin dikandung kemih dalam kondisi steril atau tidak terdapat bakteri. Pada penderita ISK biasanya dijumpai paling sedikit 105 bakteri/ml urin.

Apakah Gejala Infeksi Saluran Kemih Yang Paling Umum?

Cystitis merupakan infeksi saluran kemih yang paling umum, yang ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut : merasa selalu ingin buang air kecil (BAK), terasa panas saat BAK, kesulitan saat BAK, keluar darah pada saat BAK (air seni berwarna pink), rasa sakit di atas tulang pubic, serta bau yang tidak sedap saat buang air kecil di pagi hari.

Tips Mencegah Infeksi Saluran Kemih (www.familydoctor.org)

ü Banyak minum air putih untuk mendorong bakteri keluar

ü Jangan menahan buang air kecil, segeralah buang air kecil saat terasa

ü Basuh kemaluan dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya

ü Segera buang air kecil setelah berhubungan seksual

ü Menggunakan pelicin/lubrikasi saat berhubungan seksual apabila cairan vagina terlalu sedikit

ü Jika anda menderita infeksi saluran kemih berulang maka hindari penggunaan alat kontrasepsi diafragma. Sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memilih alat kontrasepsi yang lain

Sumber bacaan : Brosur Seri Edukasi Prodia – Laboratorium Klinik

Komentar

Tampilkan/Sembunyikan Form Komentar Please login to post comments or replies.