Tulisan ini merupakan dokumentasi dari pengalaman penulis selama berada di Sumatera Barat dalam rangka tugas kantor dan menyempatkan diri untuk ber-rekreasi dikala senggang. 
Danau maninjau merupakan salah satu wisata alam yang terdapat di Sumatera Barat terletak di kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam berjarak ± 45 menit bila ditempuh dengan kendaraan bermotor dari Kota Bukit Tinggi. Alam danau maninjau sangat menakjubkan, danau ini merupakan danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk karena letusan gunung merapi. Perjalanan menuju danau maninjau mendaki dan menurun dan akan melewati 44 kelokan yang cukup tajam atau biasa disebut Kelok Ampek Puluh Ampek oleh warga sekitar. Setiap kelokan diberi nomor 1 sampai 44 tetapi saat penulis berkunjung kesana (Februari 2008) penomoran kelok sudah tidak lengkap lagi, karena terdapat beberapa nomor yang hilang.
Bila anda berkunjung ke Danau Maninjau jangan lupa untuk membeli kacang namun jangan khawatir warga sekitar menuju kawasan danau maninjau banyak juga yang menjual kacang karena sepanjang perjalanan setelah kelok ke 13 kita akan disambut oleh segerombolan monyet yang meminta kacang, namun hati-hati ada juga monyet yang terlalu agresif dan mengejar-ngejar anda, jangan sampai kacang anda direbut paksa. Danau maninjau dikelilingi oleh bukit barisan, bila pagi hari kawasan danau maninjau dikelilingi kabut yang cukup tebal dan suhu yang cukup dingin. Anda dapat berenang dikawasan danau disediakan pula ban pelampung sewaan, disekitar danau meninjau juga terdapat fasilitas wisata penginapan dan restoran. Masih sekitar kawasan Danau Maninjau juga terdapat Masjid Raya Bayur bergaya arsitektur campuran Sumbar-Thailand karena terdapat atap bangunan yang berbentuk atap rumah gadang dan terdapat menara-menara kecil masjid yang menyerupai pagoda, pada halaman masjid terdapat air mancur dan kolam ikan yang cukup luas mengelilingi masjid bergaya terasering menggambarkan kondisi alam Sumatera Barat. 
Komentar