Anti-Salmonella typhi IgM untuk Deteksi dan Penanganan Demam Tifoid lebih cepat dan akurat

E-mail Cetak PDF

Saat ini cuaca sering berubah-ubah dengan cepat, pagi hingga siang hari matahari bersinar sangat terik namun saat menjelang sore tiba-tiba hujan deras turun mengguyur bumi. Pada saat cuaca tidak menentu seperti itu akan berpengaruh pada kesehatan fisik kita. Penyakit seperti demam disertai flu biasanya sangat mudah menghampiri kita apabila kita tidak menjaga kondisi kesehatan badan.

Pada Jum’at malam tanggal 17 Juni yang lalu, tiba-tiba Endry mengalami demam dengan suhu sekitar 390 C padahal pada sore hari ketika saya dan suami tiba di rumah, Endry tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengalami sakit. Endry masih ngoceh bercerita segala hal yang dia alami hari itu. Karena panas tinggi, kami berdua akhirnya harus begadang untuk menjaga suhu badan Endry tidak naik lebih tinggi lagi karena hal itu bisa saja menyebabkan kejang-kejang.

Sabtu pagi kami ke dokter spesialis anak. Menurut dokter tidak ada radang, namun sepertinya Endry terkena alergi karena disertai bentol-bentol seperti “biduran”. Setelah di beri obat alergi, dokter bilang biasanya bentol-bentolnya akan hilang dan otomatis panasnya akan turun. Namun ternyata, pada Sabtu malam Endry masih mengalami panas tinggi (dan kami harus begadang lagi). Karena khawatir Endry terkena demam berdarah (ada tetangga yang sudah terjangkit DBD), akhirnya minggu pagi kami ke dokter lagi namun ke dokter umum untuk cek darah. Nah pada saat menunggu hasil cek darah, saya membaca-baca brosur yang ada disana. Alhamdulillah hasil tes darah tidak menunjukkan tanda-tanda demam berdarah atau penyakit lainnya, namun oleh dokter umum tersebut Endry “terpaksa” di beri antibiotik (kemarin oleh dokter spesialis anak langganan saya tidak diberi antibiotik karena beliau sebisa mungkin tidak memberikan antibiotik pada anak-anak).

 

Berikut ini adalah hasil tulisan yang ada di brosur (Laboratorium Klinik Prodia) :

Demam Tifoid atau sering dikenal sebagai penyakit Tifus, saat ini masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara berkembang, umumnya di daerah tropis. Di Indonesia, angka kejadian demam tifoid atau tifus rata-rata 900.000 kasus/tahun dengan angka kematian lebih dari 20.000 jiwa, paling banyak pada usia 5-19 tahun.

Beberapa penyakit seringkali memiliki gejala klinis yang sama atau mirip. Demikian halnya dengan demam tifoid atau tifus, yang tidak dapat dideteksi atau dipastikan berdasarkan pemeriksaan klinis, namun diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis penyakit tersebut. Salah satu penyebab keterlambatan atau kesalahan diagnosis demam tifoid adalah karena pemeriksaan yang digunakan tidak dapat mendeteksi secara cepat dan tepat.

Apakah Demam Tifoid atau Tifus itu?

Demam tifoid atau tifus merupakan infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri atau kuman “Salmonella typhi”. Selang waktu antara masuknya kuman ke dalam tubuh dan timbulnya gejala (masa inkubasi) berkisar 8-14 hari dan bergantung pada banyaknya bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

Bagaimana penularannya?

Demam tifoid ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses dan urin penderita maupun carrier karena penanganan makanan dan minuman tersebut yang tidak bersih/higienis.

Apakah Gejala Demam Tifoid tersebut?

Adapun tanda-tanda yang harus diwaspadai bahwa seseorang (kemungkinan) terjangkit demam tifoid, antara lain : demam (terutama sore dan malam hari), sakit kepala, mual dan muntah, nafsu makan menurun, bibir pecah-pecah, sakit perut (diare pada anak atau sembelit pada dewasa), pembesaran hati dan limpa (akan terasa nyeri apabila diraba), perut kembung, komplikasi pendarahan, infeksi usus dan lain-lain.

Mengapa kita perlu waspada terhadap demam tifoid?

Apabila demam tifoid tidak dideteksi dan diobati dengan cepat dapat berakibat fatal, seperti terjadinya komplikasi pendarahan pada usus, kebocoran usus dan komplikasi lainnya yang berujung pada kematian.

Diagnosis dini demam tifoid sangat berperan dalam pencegahan komplikasi dan pemutusan mata rantai penularan. Namun, pemeriksaan laboratorium konvensional yang sebelumnya digunakan untuk mendeteksi penyakit tersebut yaitu pemeriksaan Widal memiliki banyak keterbatasan. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam diagnosis dan juga pengelolaan pasien.

Kelemahan pemeriksaan Widal :

- Sensitivitas dan spesifitas rendah dengan hasil positif dan negatif palsu yang tinggi

- Mendeteksi antibodi S.typhi non-spesifik

- Pemeriksaan yang ideal membutuhkan sampel serum ganda

- Hasil bervariasi antar laboratorium

Pemeriksaan Anti-Salmonella typhi IgM solusi untuk diagnosis demam tifoid yang cepat dan tepat

Menjawab berbagai keterbatasan pemeriksaan Widal, kini tersedia Pemeriksaan Anti-Salmonella typhi IgM dengan reagen Tubextm TF, yang lebih sensitif, spesifik, praktis untuk mendeteksi penyebab demam akibat infeksi bakteri Salmonella typhi.

Keunggulan metode pemeriksaan Anti-Salmonella typhi IgM adalah :

1. Mendeteksi secara dini infeksi akut akibat Salmonella typhi, karena antibodi IgM muncul pada hari ke 3-4 terjadinya demam (sensitivitas > 95%)

2. Lebih spesifik dalam mendeteksi Salmonella typhi dibandingkan dengan tes Widal sehingga dapat membedakan secara tepat berbagai infeksi dengan gejala yang mirip (sensitifitas > 93%)

3. Antigen yang digunakan pada pemeriksaan ini responsif terhadap keberadaan antibodi spesifik terutama pada pasien anak-anak, sehingga sensitifitasnya juga baik pada kelompok tersebut

4. Hanya memerlukan sampel serum tunggal, sedangkan untuk pemeriksaan Widal yang ideal dibutuhkan 2 (dua) kali pemeriksaan dengan jarak pengambilan sampel 5-7 hari. Kebutuhan akan sampel tunggal membuat pemeriksaan menjadi efisien dan pasien (terutama anak-anak) menjadi lebih nyaman.

Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut, saat ini pemeriksaan Anti-Salmonella typhi IgM direkomendasikan menggantikan pemeriksaan konvensional Widal untuk mendeteksi demam tifoid atau tifus secara cepat, tepat dan akurat.

Sumber bacaan : Brosur Laboratorium Klinik Prodia

 

Komentar

Tampilkan/Sembunyikan Form Komentar Please login to post comments or replies.