Apakah anda merasakan ada yang aneh dengan kondisi cuaca akhir-akhir ini? Terik matahari di siang hari tiba-tiba berubah menjadi hujan yang sangat lebat disertai suhu udara yang semakin terasa panas. Apa yang terjadi dengan alam saat ini? Apakah kondisi ini merupakan salah satu dampak dari pemanasan global?
Istilah pemanasan global atau global warming sering menjadi pusat pembicaraan diseluruh dunia. Pemanasan global didefinisikan sebagai proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di Bumi. Menurut para ilmuwan dari berbagai sumber, pemanasan global disebabkan dari penumpukkan emisi gas rumah kaca seperti karbondioksida, metana, dan dinitrogen oksida yang dihasilkan oleh penghuni dunia saat ini mulai dari penggunaan produk-produk berteknologi hingga dari sektor peternakan. Emisi gas rumah kaca tersebut menyebabkan energi panas matahari terperangkap dan terkumpul dalam atmosfer bumi yang mengakibatkan kenaikan temperatur global.
Aktifitas industri dan kendaraan bermotor menghasilkan gas karbondioksida hasil pembakaran secara bebas di udara, pemakaian alat elektronik seperti AC yang mengandung freon (CFC) juga ikut menyumbang emisi gas rumah kaca. Dalam laporan PBB, sektor peternakan itu sendiri menghasilkan emisi gas rumah kaca terbesar 18% dibandingkan dengan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di dunia yang hanya 13%. Mengapa demikian? Laporan PBB yang dirilis FAO menyebutkan ada banyak faktor yang membuat sektor peternakan menyumbang emisi gas rumah kaca lebih besar dibandingkan dengan emisi kendaraan bermotor diseluruh dunia. Seperti penggunaan energi listrik untuk mendukung kegiatan peternakan, transportasi untuk mengangkut ternak dan makanan ternak, penggunaan lahan dan perusakan hutan, polutan metana yang dihasilkan dari sapi, serta limbah kotoran yang mengandung Nitrogen Oksida.Dampak yang dapat ditimbulkan dari pemanasan global itu sendiri sangat banyak seperti terjadinya perubahan iklim, kekeringan pada bagaian belahan bumi seperti afrika, pelelehan es di kutub utara, kenaikan permukaan air laut, banjir, punahnya flora dan fauna tertentu serta timbulnya berbagai penyakit. Perubahan iklim tentunya akan berdampak pula pada aktifitas kehidupan sosial-ekonomi manusia.Sekarang ini sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi pemanasan global karena pemanasan global tidak hanya menjadi masalah berskala individu.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan mengadakan suatu pertemuan berskala internasional yang di deklarasikan dan ditandatangani oleh negara-negara maju dan berkembang. Tapi itu saja tidak cukup tanpa di dukung oleh seluruh masyarakat serta produsen-produsen elektronik dan kendaraan bermotor di dunia untuk mengurangi pemanasan global itu sendiri. Upaya lainnya untuk mengurangi pemanasan global adalah dengan menghemat penggunaan energi dan mencari sumber energi alternatif yang ramah lingkungan serta dapat diperbarui. Sampai saat ini, sudah banyak dilakukan penelitian untuk mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui dan penemuan seperti biodiesel atau bila kita mengisi bahan bakar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar kita menjumpai bahan bakar biosolar. Biodiesel sendiri dihasilkan dengan memanfaatkan beragam minyak nabati dan hewani yang ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik dari solar. Selain biodiesel ada beberapa sumber energi yang dapat digunakan seperti biomassa yang dihasilkan dari kumpulan bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan diolah menjadi bioarang, biogas yang dihasilkan dari gas metana dan pupuk organik menghasilkan pembakaran yang sempurna, bioetanol yang dihasilkan dari pengolahan tanaman karbohidrat seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar dan dapat mengurangi emisi gas buang yang berbahaya, sampai pada pemanfaatan air untuk untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak untuk kendaraan. Secara teoritis, air bisa dipisahkan menjadi Hidrogen dan Oksigen, Hidrogen itu sendiri jika dimanfaatkan dengan benar dapat digunakan sebagai sumber energi yang lebih hebat dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Beberapa ilmuan terdahulu sudah menguji coba penggunaan air sebagai bahan bakar melalui proses elektrolisis seperti Isaac de Rivaz asal Swiss, Yull Brown asal Australia dan Stanlen Meyer asal Amerika Serikat. Produsen-produsen elektronik saat ini juga sudah membuat terobosan-terobosan baru dengan membuat produk yang ramah lingkungan serta menggunakan konsumsi energi yang lebih sedikit, misalnya saja yang dilakukan oleh produsen produk IT. Sekarang ini mulai bermunculan netbook dengan menggunakan prosesor intel atom yang hemat energi sampai pada produk mouse yang bertenaga surya. Terobosan seperti itu patut kita dukung dan untuk para konsumen apabila hendak membeli produk elektronik pilihlah produk yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pembelian produk yang hemat energi tentunya akan menguntungkan konsumen itu sendiri karena akan menghemat pemakaian listrik.Apa upaya yang dapat kita lakukan sebagai individu untuk mengurangi pemanasan global?
Untuk mengurangi pemanasan global yang berdampak sangat mengerikan tersebut marilah kita mulai dari diri dan lingkungan sekitar kita dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menghemat penggunaan energi,
Lakukan penghematan energi dengan menggunakan barang elektronik se-efisien mungkin dengan cara mematikan barang-barang elektronik yang tidak terlalu penting atau sudah tidak digunakan. Bagi anda yang mempunyai televisi lebih dari satu yang ada disetiap kamar di rumah, gunakan secara bersama di ruang keluarga. Selain dapat menghemat energi, anda akan lebih dekat dengan keluarga.
2. Kurangi konsumsi daging,
Menurut ahli ekologi ternama Mathis Wackernagel, pola makan daging hewan adalah alasan utama manusia menghabiskan kapasitas-bio jangka panjang planet ini dalam kecepatan yang tidak dapat ditahan. Oleh karena itu, banyak ilmuwan seperti Wackermagel dan Calverd secara ilmiah telah membuktikan bahwa mengonsumsi daging dapat menguras sumber alam Bumi.
3. Lakukan penghijauan di sekitar rumah,
Ada beberapa jenis tanaman yang dapat menyerap polutan antara lain Lidah mertua (sansiviera), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), puring (Codiaeum variegiatum), Sri rejeki (aglaonema costatum) dan Lidah Buaya (Aloe barbadensis). Selain murah, tanaman tersebut mudah dalam perawatannya.
Mari kita selamatkan bumi kita tercinta ini demi kehidupan yang lebih baik, demi keluarga kita, demi anak cucu kita.
Referensi :
http://www.pemanasanglobal.nethttp://www.chem-is-try.orghttp://id.wikipedia.org Gambar : http://wwwimage.cbsnews.com
Komentar
Tidak ada yang bisa menyangkal dampak buruk pemanasan global. Frekuensi topan, badai, dan angin puting beliung di beberapa negara, termasuk Indonesia, makin sering terjadi dibandingkan 20 tahun lalu. Ini adalah bukti nyata. Seruan global pengurangan suhu global pun membahana.
http://sains.kompas.com/read/2010/06/13/07114084/Kebohongan.Itu.Amat.Nyata
…. TQ yaa… 4 jempol dech buat si Penulis.
terima kasih untuk berbagi .
mari kita hidup bersahabat dengan alam....
By : baskarapunya.blogspot.com