KRISIS ENERGI (Bagian 1) : Kita Membutuhkan Listrik

E-mail Cetak PDF

Krisis Energi

Listrik bukanlah hal baru bagi kita karena listrik memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.  Secara garis besar, manfaat yang bisa diperoleh dari pemasangan listrik antara lain :

  • Listrik diperlukan untuk menerangi jalan-jalan desa ataupun jalan-jalan strategis sehingga angka kejahatan yang biasa dilakukan pada malam hari dapat dikurangi. Masyarakat jadi memiliki waktu lebih panjang dalam menjalankan aktifitasnya baik di dalam maupun di luar rumah.

  • Anak-anak usia sekolah dapat belajar dengan pencahayaan yang cukup sehingga dapat mengurangi resiko sakit mata dan dapat belajar atau membaca buku lebih lama bila dibandingkan dengan menggunakan lilin atau petromak.

  • Alat-alat modern seperti komputer/laptop, telepon, hp, televisi & radio ataupun mesin-mesin industri dan alat elektronik lainnya memerlukan bantuan listrik untuk dapat dioperasikan.

  • Masyarakat dapat mengetahui berita yang terjadi di daerah lain dengan mendengar radio ataupun menonton televisi serta melalui internet. Mudahnya memperoleh informasi, misalnya mengenai bencana alam di suatu daerah memudahkan masyarakat di daerah yang terkena bencana memperoleh bantuan dari Pemerintah ataupun masyarakat di daerah lain.

  • Saat ini, berbagai macam program acara yang bertemakan tentang pendidikan dan kesehatan banyak ditayangkan televisi serta radio secara live (siaran langsung) sehingga masyarakat bisa berinteraksi dengan para pakar di bidangnya dan belajar dari sana.

  • Secara tidak langsung, listrik juga memiliki keterkaitan dengan angka kelahiran karena masyarakat memiliki kegiatan lain yang dapat dilakukan.

Tahukah anda, kondisi Indonesia dikhawatirkan semakin terancam dengan adanya krisis energi yang terjadi saat ini. Apabila kondisi krisis energi ini tidak segera diatasi, maka sangat memungkinkan pemadaman listrik akan terjadi secara serentak di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Diukur dari tingginya intensitas energi nasional, Indonesia memang tergolong boros. Secara relatif, Indonesia mengeluarkan 482 TOE (Ton Oil Equivalen). Selain boros, penyebaran dalam penggunaannya pun tidak merata. Pelayanan listrik baru menjangkau permukiman di perkotaan, sementara wilayah pelosok masih banyak yang belum terjangkau listrik. Meningkatnya kebutuhan energi masyarakat ternyata tak sejalan dengan produksi listrik yang dihasilkan PLN.

Sekarang saja sekitar 30 daerah di Indonesia di luar sistem Jawa Bali yang tengah menghadapi pemadaman bergilir, terancam mengalami pemadaman listrik serentak akibat tidak adanya cadangan pembangkit listrik di bawah pengusahaan PLN. Sebagian besar 30 daerah di berbagai provinsi tersebut saat ini telah mengalami pemadaman listrik bergilir akibat penyerapan beban puncak lebih tinggi dari kapasitas pembangkit yang beroperasi.

Ketiga puluh daerah yang mengalami krisis listrik tersebut antara lain Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, NTT, NTB, dan Papua.

Sejumlah upaya untuk mengatasi krisis energi listrik ini memang tengah diupayakan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), Indonesia Power, Pembangkitan Jawa Bali, sejumlah perusahaan listrik swasta serta pemerintah sebagai regulator/pembuat kebijakan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan iklan yang ditayangkan dimedia Televisi. Iklan layanan masyarakat melalui kepolosan si Oneng alias Rieke Diah Pitaloka itu sempat gencar ditayangkan stasiun televisi. Melalui iklan layanan masyarakat itu, PLN berupaya untuk mengurangi beban puncak yang biasanya terjadi pada pukul 17.00 - 22.00 sehingga dapat disesuaikan dengan kapasitas pembangkit listrik yang ada. Dalam iklan ini, PLN mengajak masyarakat menghemat energi dengan mengurangi pemakaian listrik.

Sayangnya, upaya yang dilakukan tersebut ternyata masih kurang efektif dimana mayoritas masyarakat pada jam-jam itu tengah menonton acara di televisi dan menyalakan lampu baik di rumah maupun dijalan-jalan. Selain untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, pengguna listrik terbesar adalah Mall ataupun supermarket karena bangunannya kebanyakan didesain tidak hemat listrik dan banyak dipasang berbagai macam jenis lampu yang sebenarnya tidak diperlukan dengan tujuan agar lebih menarik.

Namun apabila tarif dasar listrik (TDL) dinaikkan, masyarakat banyak yang tidak setuju karena dianggap memberatkan terutama bagi masyarakat kurang mampu. Selain itu, pelayanan PLN terhadap masyarakat dianggap masih kurang memuaskan sehingga tidak layak untuk menaikkan TDL.

Dengan demikian, dapat saya simpulkan bahwa listrik sangat penting bagi kehidupan manusia. Krisis energi yang sekarang ini tengah terjadi tidak semata-mata hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini PLN namun menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai pengguna listrik.

Hal-hal kecil yang bisa anda lakukan antara lain : Kurangi penggunaan alat elektronik yang boros akan listrik atau gunakan alat tersebut secara bergantian, misalnya jangan menyetrika baju sambil menonton televisi dan menyalakan ac. Matikan alat-alat listrik seperti komputer ataupun televisi jika anda sudah selesai menggunakannya.

Penggunaan ac bisa digantikan dengan mendesain rumah tinggal atau kantor anda lebih hemat energi seperti memperbanyak kaca dan jendela sehingga ketika siang hari anda memperoleh penerangan yang cukup dari sinar matahari. Anda juga bisa menanam banyak pohon sehingga ketika siang hari anda tidak akan merasakan kepanasan.

Anda mungkin tidak pernah merasakan betapa susahnya ketika mendapatkan giliran pemadaman listrik. Jika anda tidak ingin merasakannya, mulailah hemat listrik sekarang juga…


Sumber dari Internet:

Hallatu, Alexander, Listrik Swasta Selayaknya Berperan Atasi Krisis,
diambil dari http://groups.yahoo.com/group/free_speech/messages/4903?expand=1

 

Komentar

avatar Cerita dan Ilmu
+1
 
 
Energi sangat penting, tetapi saat tarif dasar listrik dinaikkan masyarat pada teriak bukan main, giliran disuruh berhemat sedikit dari kita yang mau peduli. PLN tidak akan pernah untuk menurunkan Tarif Dasar Listrik (TDL), karena TDL yang berlaku saat ini masih berada dibawah nilai ke ekonomiannya (biaya produksi lebih besar dibanding harga jual). TDL akan naik sampai pada nilai ke ekonomiannya, namun untuk mencapai nilai ke-ekonomiannya pasti akan sangat sulit karena akan berdamapk besar pada harga sembako dll. Tetapi, sadarkah kita, bahwa dimalam hari kita dapat membaca berkat lampu (listrik), berkat membaca kita jadi tau dan pintar sehingga pada akhirnya dapat hidup sejahtera….
Lalu pertanyaannya adalah berapa kita akan menghargai listrik tersebut, jika melihat sumbangsih listrik yang hampir tak terhitung andilnya dalam mensejahterakan kita dan keluarga kita????
Jika sudah begitu maka mengapa kita masih turun kejalan ketika TDL dinaikkan sedikit-demi sedikit oleh pemerintah untuk dapat mencapai nilai ke-ekonomiannya… ???
Renungkanlah wahai sobat….
avatar Toko Baju
0
 
 
Magnificent beat ! I wish to apprentice at the same time
as you amend your web site, how can i subscribe for a weblog website?
The account helped me a appropriate deal. I
have been tiny bit familiar of this your broadcast offered shiny transparent idea
Tampilkan/Sembunyikan Form Komentar Please login to post comments or replies.