Anda yang pernah benar-benar jatuh cinta pasti pernah merasakan betapa nikmatnya alunan nada asmara dari getar-getar yang dipetik dari dawai-dawai hati. Ada rasa rindu, ada rasa haru. Gemetar tatkala disebut nama sang kekasih. Selalu ingin berjumpa. Takut kehilangan, tapi malu-malu jika bertemu. Jatuh cinta berjuta rasanya, begitulah faktanya. Namun, ibarat rasa manis jika terlalu manis, pahit juga rasanya. Karena itu kita butuh managemen rasa dalam bercinta.
Inilah sebuah kado mungil dari Iip bagi pembaca, terutama remaja putri, mahasiswi dan orang tua. Dengan bahasa yang mudah dicerna, melalui buku ini Iip kembali hendak berbagi dengan kita seputar managemen cinta dan supervisi asmara. Dalam karya ini, Iip sungguh-sungguh mengajak kita untuk : mewaspadai cinta “akal busuk”; memahami tipe-tipe cowok; membedakan antara cinta dan sayang, pacar dan maniak seks; mengerti gaya pacaran yang wajib dihindari; belajar besikap tegas mengatakan “No Sex Before Marriage” ; jangan pernah mengatakan “YA” untuk “buktikan cinta dengan vagina”; melawan kampanye safe-sex bagi pasangan di luar nikah dengan cara mempertebal hijab budaya; dan akhirnya jangan pernah sekali-kali menjadi pengikut “sukma” yang mengatakan “bukan kehilangan keperawanan yang aku tangisi melainkan perjumpaan yang kusesali”.
Penulis : Iip Wijayanto
Diterbitkan oleh : TINTA (Kelompok Penerbit Qalam)
Cetakan keempat : Februari 2004
Komentar
mudah2an dgn buku ini generasi muda skrg sadar kl seks bebas itu sama sekali ga ada bagus2nya :)
kang lip emang bagus dalam merangkai kata
bagus banget
lanjut terus sob
lagi pula didalam bukunya dia justru ksh saran untuk mengatakan no sex before marriage jd menurut saya dia justru melawan praktek2 sex bebas yg biasa terjadi di tempat2 kos ataupun hotel2 melati.
sama seperti org mencipta lagu jatuh cinta atau patah hati...belum tentu si pencipta itu sedang jth cinta atau patah hati kan coz manusia memiliki kemampuan imajinasi yg begitu hebat :D