Nama Latin : Sansevieria
Famili : Agavaceae
Habitat :
- Tumbuh Baik didataran : Tinggi, rendah
- Kebutuhan air : Sedang
- Kebutuhan Cahaya : Banyak, Sedikit (Tergantung jenis)
- Pembiakan : Biji, Stek daun, Pemisahan anakan
Tanaman ini di-Indonesia dikenal dengan nama lidah mertua. Tanaman ini termasuk tanaman hias yang cocok untuk menghiasi rumah, dapat ditempatkan dihalaman atau didalam rumah dengan kondisi cahaya yang terbatas. Daun tumbuhan ini tebal dan banyak mengandung air oleh karena itu tanaman ini mampu hidup walaupun beberapa hari tidak disiram. Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang tumbuh memanjang ke atas dan berdaun pendek. Warna dan corak daun pun beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau bercorak bintik-bintik, dan ada juga yang berwarna kombinasi hijau kuning. Salah satu kelebihan tanaman hias ini adalah mampu menyerap polutan.
Menurut beberapa sumber, kemampuan menyerap tersebut bisa terjadi karena adanya serat di daun Sansevieria yang mengandung senyawa pregnane glykoside—semacam zat yang mampu menguraikan racun menjadi senyawa asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Bahkan menurut penelitian Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), disinyalir tumbuhan tersebut mampu menyerap berbagai zat polusi berbahaya, seperti karbon dioksida, kloroform, benzen, xilen, formaldehid, dan triklorotilen. Jelas dengan kemampuan tersebut, tumbuhan ini dianggap sangat berjasa. Mengingat beberapa senyawa seperti karbon dioksida sangat berpengaruh bagi terjadinya fenomena perubahan iklim dan pemanasan global. Sementara kloroform adalah senyawa beracun yang menyerang sistem saraf manusia, jantung, hati, paru-paru, dan ginjal, melalui sistem pernapasan dan sirkulasi darah. Kemampuan Sansevieria menyerap berbagai polutan tersebut kini banyak dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas udara di luar dan dalam ruangan. Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot. Sementara di dalam ruangan, Sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbon dioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaan AC dalam ruangan. (Sinar Harapan 17/11/08)
Komentar