Sesuai janji saya pada tulisan sebelumnya (bagian 1), saya akan menjelaskan dari mana saja kita dapat memperoleh inspirasi untuk menulis ketika kita sedang “mentok” tidak memiliki ide tentang tema apa yang akan kita tulis.
1. Mengikuti lomba menulis blog
Ada banyak pilihan lomba menulis yang ditawarkan, baik dari instansi pemerintah, swasta bahkan Perguruan Tinggi. Pada intinya, penyelenggara “merangkul” para blogger untuk ikut berpartisipasi dalam lomba menulis untuk “menyebarkan” event/kegiatan yang akan diselenggarakan oleh sebuah instansi, memperkenalkan atau mereview sebuah produk, membuat dan menerbitkan buku yang berasal dari gabungan beberapa cerita dan lain-lain.
Saya lihat perkembangan beberapa tahun ini, orang semakin gemar menulis di blog dan lomba menulis blog cukup efektif sebagai ajang promosi yang cukup murah dibandingkan membayar iklan karena biasanya penulis diminta untuk mencantumkan link ataupun banner penyelenggara serta mempostingnya di media sosial seperti facebook ataupun twitter sehingga otomatis akan dibaca oleh teman-temannya. Bagi blogger sendiri terutama saya, berpartisipasi dalam lomba tersebut memberikan keuntungan tersendiri seperti kita menjadi punya bahan atau ide untuk menulis dan menambah pengalaman. Selain itu, apabila menang kita akan mendapatkan hadiah sekaligus ada kebanggaan tersendiri.
Saya sendiri baru tahu jika ada ajang seperti ini ketika tahun 2011 ada yang memberikan komentar di artikel Jalan-jalan ke Keraton Solo yang memberitahukan bahwa artikel saya memenuhi syarat untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh sebuah universitas disana. Kemudian saya membuka link yang diberikan dan mendaftar. Ternyata peserta yang bisa mengikuti lomba tersebut dibatasi dan lomba menulis tersebut diadakan di Solo (untuk cerita lengkapnya, akan saya tuliskan lain waktu hehehehe tiba-tiba jadi ada bahan untuk tulisan lagi).
2. Brosur
Saya pernah menjalani operasi LASIK pada tahun 2010 karena minus mata saya 8. Setelah operasi tersebut, saya harus sering melakukan pengecekan mata ke RS AINI Kuningan agar kondisi retina mata saya dapat dipantau terus oleh dokter. Di RS AINI disediakan banyak brosur mengenai segala hal tentang mata manusia, beberapa kelainan pada mata dan penyakit mata yang umumnya diderita orang seperti glaukoma dan katarak.
Tujuan saya “menjiplak” brosur tersebut agar semakin banyak orang yang tahu dan mengerti pentingnya mata untuk selalu kita jaga dan rawat karena tanpa mata kita tidak bisa melihat indahnya dunia ini. Selain mata, beberapa brosur lain yang pernah saya tulis ada di menu kesehatan.
3. Majalah
Bagi yang pernah naik pesawat garuda, disetiap kantong kursi tersedia majalah garuda berisikan berbagai informasi tempat wisata. Pada awalnya, jika ada tulisan yang menarik di dalamnya,4 saya suka “mengambil” majalah tersebut secara diam-diam. Namun suatu kali seorang teman memberi tahukan bahwa dibagian samping majalah ada tulisan “your personal copy” yang bisa diartikan bahwa majalah tersebut boleh dibawa pulang. Karena memang tidak terlalu mengerti bahasa inggris, awalnya saya tidak percaya dengan kata-kata teman saya tersebut. Namun belakangan ini saya lihat disamping majalah garuda tersebut, selain tertulis your personal copy juga tertulis dapat dibawa pulang. Tetapi harus diingat ya, itu hanya berlaku di pesawat garuda, saya tidak tahu dengan pesawat lainnya.
Salah satu tulisan yang saya ambil dari majalah garuda adalah 7 museum unik bagi si kecil. Sedangkan 12 tempat yang harus dikunjungi sebelum anak berumur 12 tahun (Bagian 1 dan bagian 2), saya ambil dari majalah jalan-jalan.
4. Buku
Pada tulisan dibalik menu info buku saya menceritakan tentang nasib buku-buku saya dirumah dan pada akhirnya saya memutuskan untuk membuat menu tersebut. Hanya saja yang saya lakukan masih sebatas menayangkan sebuah buku belum sampai kepada review isi buku tersebut tentang apa. Tapi minimal dengan adanya info buku ini, orang yang berkunjung ke pondokinfo.com mengetahui ada buku bagus yang bisa dijadikan bacaan dan menambah koleksinya.
Seperti telah saya jelaskan sebelumnya bahwa minat baca di negara kita masih lumayan rendah karena anak-anak tidak dibiasakan membaca dan menulis sejak kecil. Saya sendiri juga kurang menerapkannya kepada Endry, bahkan saya lupa kapan terakhir saya membacakan buku dongeng kepadanya hiks...hiks...hiks...
Berkembangnya kemajuan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua mendorong anak-anak untuk menyukai dan minat membaca buku. Games yang ada di gadget, e-book atau buku elektronik serta berita-berita yang dapat di akses lewat internet membuat buku fisik menjadi kurang diminati. Padahal tidak jarang berita-berita di internet atau blog ada yang masuk kategori “hoax” dan menyesatkan, namun memang jika dilihat dari sisi kepraktisan, membaca secara elektronik lebih mudah karena bisa dibawa kemana-mana.
Hanya saja saya tetap lebih menyukai membaca buku fisik karena ketika sedang membaca dan kita melihat serangga maka buku tersebut bisa kita gunakan sebagai alat pemukul tetapi jika kita membaca dengan mengunakan tablet, tidak mungkin kan kita memukul serangga dengan tablet hahahahaha becanda...
Saya menyukai buku fisik karena isinya lebih bisa dipertanggung jawabkan, ada penulis, editor, penerbit dan tim lainnya sehingga buku tersebut layak diterbitkan. Apabila buku kita ditandatangani oleh si penulis dan ternyata buku tersebut best seller, “nilai” buku tersebut menjadi berbeda, seperti halnya ketika buku Harry Potter banyak disukai orang, mereka rela mengantri untuk meminta tanda tangan penulisnya.
Masih banyak lagi hal positif dan kelebihan dari buku fisik, hanya aja saya takut terlalu jauh bercerita dan menyimpang dari tema diatas. Yang harus digaris bawahi adalah, ketika kita mengutip tulisan ataupun gambar milik orang lain, baik itu dari buku, majalah, brosur dan bahkan tulisan di blog atau website orang lain, tolong hargai kerja keras mereka dengan mencantumkan dari mana sumber bacaan yang kita tulis tersebut. Jadilah penulis yang baik, jangan pernah meng-copy paste tulisan orang lain tanpa ijin si penulis,
Selamat berkarya kawan dan sukses selalu dimanapun kita berada :)
Komentar