Beberapa waktu yang lalu saya terlibat pembicaraan seru dengan seorang kawan. Pada awalnya kami berbicara tentang artikel saya yang berjudul Melestarikan Warisan Budaya melalui Pagelaran Mangkunegaran Performing Art 2011 yang saya ikut sertakan dalam lomba blogging contest di Solo. Dia memberikan beberapa masukan tentang tulisan saya itu yang ternyata isinya kurang lebih sama dengan tulisan peserta lain. Dia mengetahui hal tersebut karena dalam tulisan saya ada kata yang menarik perhatiannya kemudian dicarinya melalui google search dan muncullah tulisan-tulisan peserta lain yang mengikuti lomba tersebut.
Setelah itu pembicaraan kami beralih pada tempat-tempat wisata di Indonesia dimana negara kita sebenarnya memiliki kekayaan alam yang begitu indah, warisan budaya yang begitu unik dan menarik sehingga dapat dikembangkan potensinya menjadi tujuan pariwisata baik bagi wisatawan lokal/domestik maupun wisatawan mancanegara. Kawan saya bercerita tentang kebun binatang gembira loka yang ada di Yogyakarta. Dia mengatakan bahwa pihak pengelola kebun binatang tersebut sudah banyak melakukan perbaikan-perbaikan dan memperbanyak koleksinya untuk menarik pengunjung. Misalnya ada tempat khusus berbagai jenis ular yang ditempatkan dalam sebuah kandang yang terbuat dari kaca sehingga pengunjung (terutama orangtua yang sedang ingin memperkenalkan anaknya pada beraneka jenis hewan) dapat melihatnya secara lebih dekat dan jelas.
Namun berdasarkan pengamatannya, pengunjung yang datang ke tempat ini sangat sedikit sehingga dia jadi berfikir apakah pemasukan dari tiket pengunjung dapat menutupi biaya operasional seperti gaji pegawai, biaya perawatan dan makanan hewan-hewan yang ada disana. Dia khawatir jika tidak tertutupi maka bisa jadi hewan yang satu dikorbankan untuk menjadi makanan hewan yang lainnya, sangatlah tragis kalau hal tersebut sampai benar-benar terjadi.
Dari pembicaraan itulah saya jadi berkeinginan untuk membuat tulisan tentang kebun binatang gembira loka sehingga saya berharap mudah-mudahan dapat meningkatkan pengunjung disana baik dari dalam maupun luar kota Yogyakarta. Hanya saja karena saya sendiri juga belum pernah kesana sehingga saya mencari informasinya dari google search dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Sejarah
Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir. Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.
Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka mampu mencapai 1,5 juta orang.
Informasi Umum
Gembira Loka buka setiap hari mulai pukul 07.30 - 17.30 WIB. Harga tiket masuk untuk hari biasa adalah Rp. 12.000,00 dan untuk hari libur adalah Rp. 15.000,00. Terhitung mulai 19 juni hingga 10 Juli, memasuki masa liburan sekolah, harga tiket setiap hari Rp 15.000,00.
Sumber bacaan : http://gembiralokazoo.com/
Keistimewaan
Tidak seperti kebun binatang pada umumnya yang hanya menampilkan satwa ‘biasa‘ maupun langka dalam display berupa kandang berjeruji besi atau berpagar kayu, Gembiraloka juga menyajikan awetan-awetan kering beberapa binatang di dalam sebuah ruangan khusus yang menyerupai museum. Museum yang menyuguhkan awetan-awetan binatang ini berada di tepi danau buatan di area kebun binatang. Tak hanya bangunan khusus awetan, Gembiraloka pada tahun 2007 telah membangun sebuah laboratorium alam flora dan fauna sebagai media pembelajaran bagi masyarakat, utamanya anak-anak. Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati berbagai jenis serangga dan satwa bertulang belakang (vertebrata) maupun tidak (avertebrata).
Kawasan kebun binatang yang telah berusia lebih dari setengah abad ini dilengkapi taman yang permai lantaran masih dihiasi dengan berbagai pohon tua yang besar dan rindang, juga tanaman-tanaman bunga yang indah dipandang. Sebagai arboetorium, Gembiraloka menyediakan lahan budidaya tanaman hutan yang dibiarkan tumbuh dan juga lahan persemaiannya. Berbagai tanaman ini memang tidak ditata rapih seperti kebun binatang pada umumnya dengan tujuan menampilkan suasana yang ‘alami‘.
Bagi wisatawan yang mengajak putra-putrinya, selain memperoleh pengetahuan nyata tentang berbagai fauna dan flora, di lingkungan kebun binatang tersedia kapal wisata menyerupai angsa yang dikayuh (biasa disebut genjot bebek). Bagi pengunjung yang belum pernah naik gajah, pengelola Gembiraloka menyediakan wahana rekreasi yang istimewa berupa jalan-jalan mengelilingi kebun binatang dengan gajah yang sudah jinak. Selain gajah, pengunjung juga dapat menunggangi unta. Lebih dari itu, taman bermain untuk anak-anak dan sebuah gua replika juga tersedia sebagai asesori pendukung kebun binatang.
Lokasi
Gembiraloka beralamat di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebun binatang ini berjarak sekitar empat kilometer dari Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY) di Giwangan, Kota Yogyakarta. Atau, jika dari pusat kota, yakni kawasan Malioboro atau Keraton Yogyakarta, berjarak sekitar enam kilometer.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Barisan kios-kios yang menjajakan suvenir, mainan anak-anak, makanan, serta minuman dapat pengunjung temui di sekitar area parkir. Kebun binatang ini juga memiliki area parkir yang luas, untuk bus berukuran besar hingga sepeda motor. Selain hal-hal tersebut, kamar kecil, taman bermain anak-anak, dan musholla juga menjadi fasilitas lain di objek wisata ini.
(Diolah dari berbagai sumber/Khidir Marsanto/wm/25/03-08)
Sumber bacaan : http://wisatamelayu.com/id/object/416/kebun-binatang-gembiraloka/?nav=cat
Komentar
mumpung mampir di blog sahabat, aku punya bisnis pulsa kalau anda pengen mudah dalam pengisian pulsa silahkan deposit pulsa, kami bekerja sama dengan bank Muamalat dan BRI. silahkan deposit pulsa di saya.... insyaallah kami bisa dipercaya dan jujur...... lumayan lho dengan deposit pulsa kita jadi lebih ekonomis dalam pengisian pulsa