Realita

PENGALAMAN PERTAMA MENGIKUTI LOMBA MENULIS BLOG

E-mail Cetak PDF

Pada tulisan sebelumnya “Inspirasi Menulis Dari Mana Saja (bagian 2)”, saya menjelaskan bahwa kita bisa mendapatkan inspirasi menulis dari berbagai hal, salah satunya dengan cara mengikuti lomba menulis di blog yang diselenggarakan oleh sebuah instansi baik negeri, swasta ataupun Perguruan Tinggi atau Univertsitas. Saya sempat menyinggung bahwa saya baru mengetahui bahwa ada lomba menulis blog karena ada yang memberikan komentar pada tulisan saya yang berjudul “Jalan-jalan ke Keraton Solo” memenuhi syarat untuk mengikuti lomba menulis blog yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), hanya saja komentar tersebut sudah hilang ketika pondokinfo.com mengalami gangguan sehingga artikel beserta komentar yang ada menjadi hilang. Untungnya informasi tentang lomba tersebut masih ada dan dapat dilihat pada  http://pin.blog.uns.ac.id/2011/05/09/contestpin2011/.

Peserta yang sudah mendaftarkan tulisannya untuk mengikuti lomba tersebut diseleksi dan dipilih sebanyak 50 orang peserta. Ternyata lomba tersebut akan dilaksanakan di Kota Solo. Berhubung saya tinggal diluar kota maka saya menghubungi pihak panitia apakah saya masuk 50 besar untuk lomba tersebut dengan dengan memberi penjelasan bahwa saya harus membeli tiket pesawat dan booking hotel untuk menginap. Komunikasi tersebut dilakukan melalui email dan Alhamdulillah respon dari panitia sangat cepat dalam memberikan informasi. Entah karena saya berasal dari luar kota atau karena saya aktif bertanya-tanya akhirnya panitia memberitahukan bahwa saya dapat mengikuti perlombaan tersebut meskipun pengumuman resminya belum ada.

Akhirnya saya memesan tiket dan hotel untuk mengikuti Lomba Blog dan Animasi Pekan Informasi Nasional 2011 yang diselenggarakan oleh UNS di Kota Solo. Saat itu sebenarnya saya sedang hamil besar, sekitar 28 minggu atau 6 bulanan tapi karena penasaran saya tetap nekat saja pergi sendirian. Saya berangkat hari Jum’at pagi dengan membawa pakaian dan laptop (karena di persyaratan lomba, peserta diminta membawa laptop). Berhubung biaya sendiri maka saya menggunakan pesawat non garuda namun ada untungnya juga saya tidak naik garuda karena pemeriksaan terhadap ibu hamil tidak terlalu ketat. Alhamdulillah tidak ada kendala apapun selama perjalanan ke Solo, dan tiba di hotel saya langsung beristirahat untuk mempersiapkan acara nanti malam. Peserta diminta untuk hadir dan menyaksikan Mangkunegaran Performing Art, saat itu saya tidak tahu acara tersebut akan seperti apa dan lokasi pelaksanaannya dimana (http://pin.blog.uns.ac.id/2011/05/18/pengumuman-50-finalis-blog-contest/).


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

INSPIRASI MENULIS DARI MANA SAJA? (bagian 2)

E-mail Cetak PDF

Sesuai janji saya pada tulisan sebelumnya (bagian 1), saya akan menjelaskan dari mana saja kita dapat memperoleh inspirasi untuk menulis ketika kita sedang “mentok” tidak memiliki ide tentang tema apa yang akan kita tulis.

1. Mengikuti lomba menulis blog

Ada banyak pilihan lomba menulis yang ditawarkan, baik dari instansi pemerintah, swasta bahkan Perguruan Tinggi. Pada intinya, penyelenggara “merangkul” para blogger untuk ikut berpartisipasi dalam lomba menulis untuk “menyebarkan” event/kegiatan yang akan diselenggarakan oleh sebuah instansi, memperkenalkan atau mereview sebuah produk, membuat dan menerbitkan buku yang berasal dari gabungan beberapa cerita dan lain-lain.

Saya lihat perkembangan beberapa tahun ini, orang semakin gemar menulis di blog dan lomba menulis blog cukup efektif sebagai ajang promosi yang cukup murah dibandingkan membayar iklan karena biasanya penulis diminta untuk mencantumkan link ataupun banner penyelenggara serta mempostingnya di media sosial seperti facebook ataupun twitter sehingga otomatis akan dibaca oleh teman-temannya. Bagi blogger sendiri terutama saya, berpartisipasi dalam lomba tersebut memberikan keuntungan tersendiri seperti kita menjadi punya bahan atau ide untuk menulis dan menambah pengalaman. Selain itu, apabila menang kita akan mendapatkan hadiah sekaligus ada kebanggaan tersendiri.

Saya sendiri baru tahu jika ada ajang seperti ini ketika tahun 2011 ada yang memberikan komentar di artikel Jalan-jalan ke Keraton Solo yang memberitahukan bahwa artikel saya memenuhi syarat untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh sebuah universitas disana. Kemudian saya membuka link yang diberikan dan mendaftar. Ternyata peserta yang bisa mengikuti lomba tersebut dibatasi dan lomba menulis tersebut diadakan di Solo (untuk cerita lengkapnya, akan saya tuliskan lain waktu hehehehe tiba-tiba jadi ada bahan untuk tulisan lagi).


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

INSPIRASI MENULIS DARI MANA SAJA? (bagian 1)

E-mail Cetak PDF

Sebagai orang yang memiliki blog ataupun website, kita “dituntut” untuk selalu update atau membuat tulisan baru. Hanya saja, sekalipun menulis adalah passion kita tapi bukan berarti kita tidak mengalami kesulitan ketika akan membuat sebuah tulisan, entah bingung tema apa yang ingin kita tulis sampai ketiadaan waktu untuk menulis. Selain passion, sekalipun pekerjaan kita adalah penulis di sebuah perusahaan majalah atau surat kabar, ada saat dimana kita “mentok” tidak memiliki ide untuk menulis. Pada akhirnya, ketika dikejar target harus menghasilkan tulisan, beberapa orang mengambil jalan pintas dengan copy paste tulisan orang lain namun dikemas dengan bahasa yang berbeda namun sebenarnya isinya sama saja.

Untuk saya pribadi, sebenarnya menulis bukanlah passion saya. Saya dibesarkan dalam keluarga yang tidak hobby membaca apalagi menulis. Di sekolah pun, nilai pelajaran bahasa Indonesia saya kurang bagus hehehehe biasanya saya kurang bisa menentukan tema atau inti dari sebuah tulisan. Seingat saya, ketika di sekolah dulu jarang sekali saya diberi tugas membuat tulisan. Budaya membaca dan menulis memang kurang dikembangkan di negara kita kecuali beberapa tahun terakhir ini sudah mulai terlihat perkembangannya. Saya jadi teringat dengan motto Bimba AIUEO tempat Endry sekolah, kurang lebih berbunyi “anak bisa baca itu biasa, tapi anak minat baca itu luar biasa”. Memang saya akui bahwa dengan membaca kita jadi tahu banyak hal, “buku adalah jendela dunia”...begitulah kira-kira slogan yang pernah saya dengar.

pondokinfo.com sendiri kami (saya dan suami) buat sekitar tahun 2009. Awalnya pada saat saya lulus kuliah tahun 2006, saya tidak langsung bekerja (karena banyak perusahaan yang menolak saya hehehehe) lalu ada seorang teman yang menyarankan untuk membuat tulisan atau artikel yang bisa dikirimkan ke majalah atau surat kabar. Karena memang tidak terlalu mengerti seputar dunia menulis, akhirnya saya memulainya dengan membuat tulisan berupa cerita anak yang saya kirimkan ke koran kompas karena setiap hari minggu ada lembar khusus anak-anak. Namun, dari beberapa tulisan yang saya kirimkan, semuanya mendapatkan surat balasan pemberitahuan bahwa tulisan saya belum bisa mereka publikasikan hiks...hiks...hiks... Kira-kira begitulah inti dari isi tulisan mereka. Setelah itu saya tidak pernah (mencoba) menulis lagi hehehehehe

Pada awal berdirinya pondokinfo.com sebenarnya saya juga bingung mau menulis apa, akhirnya saya membuka-buka file dikomputer saya untuk mencari bahan tulisan. Berikut inspirasi yang saya ambil untuk mengisi pondokinfo.com :


0 Komentar..


Selanjutnya...

MENGAPA HARUS MARAH

E-mail Cetak PDF

Pada tulisan kali ini, masih berkaitan dengan kejadian tahun 2016 dan sedikit agak seperti sesi curhat hehehehe. Sebelumnya saya menulis tentang target saya di tahun 2017, salah satunya adalah lebih taat beribadah. Dalam tulisan itu saya mengungkapkan bahwa saya ingin menjadi contoh yang baik untuk Endry dalam hal ibadah dan mengajarkan endry untuk mengenal Tuhannya. Namun sebenarnya ada hal lain yang ingin saya lakukan yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan.

Beberapa tahun belakangan ini saya merasa tidak dapat mengendalikan emosi, hal sekecil apapun atau mungkin sepele menurut orang lain, bagi saya merupakan hal besar dan bisa membuat saya marah. Kadang kemarahan saya tidak terkendali dan kata-kata saya cenderung kasar serta menyakitkan terutama pada teman-teman seruangan tempat saya bekerja. Entah karena mereka yang menyebalkan sehingga membuat saya marah atau memang saya yang bermasalah dalam mengendalikan emosi.

Saya jadi teringat dengan ibu saya yang mudah marah. Seringkali saya geleng-geleng kepala ketika beliau sedang marah karena “hal sepele” menurut penilaian saya seperti rumah yang berantakan atau kotor. Saya berfikir apakah tidak bisa dibicarakan baik-baik saja tanpa harus emosi dan meluapkan kemarahan. Segala sesuatu kan bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

Sebenarnya tidak jarang disekeliling kita banyak orang yang temperamental atau mudah emosi seperti itu, hanya karena sesuatu hal bisa luar biasa marahnya bahkan ada yang sampai berkata kasar dan menyebutkan semua nama hewan-hewan yang ada di Ragunan. Namun tanpa saya sadari ternyata hal itu terjadi juga dengan saya, mempermasalahkan sesuatu yang mungkin sepele menurut orang lain meskipun tidak pernah menyebutkan nama-nama hewan yang ada di Ragunan hehehehe. Meskipun demikian hal tersebut mempengaruhi kinerja saya dan suasana dikantor, saya tidak lagi bisa tertawa bersama teman-teman diruangan karena sifat emosional ini. Kadang saya bertanya pada diri saya sendiri, mengapa saya menjadi seperti ini?

 


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

AKHIRNYA IRING ITU DAPAT DIHILANGKAN

E-mail Cetak PDF

Beberapa minggu yang lalu (sekitar tanggal 28 Desember 2016) ketika sedang membereskan berkas-berkas dikantor, saya lupa menaruh handphone dimana. Kalau sudah lupa seperti itu, biasanya saya langsung menggunakan telpon kantor untuk menelpon nomor handphone saya supaya bisa diketahui posisinya dari suara handphone yang berbunyi. Beruntung saat itu handphone tidak dalam posisi di silent sehingga cepat bisa saya temukan dan ternyata tertumpuk oleh berkas-berkas yang sedang saya bereskan.

Saat menggunakan telepon kantor, speaker telepon saya aktifkan sehingga tidak perlu mengangkat gagang telepon dan bisa saya tinggal untuk mencari handphone saya. Ketika handphone sudah ditemukan maka saya berniat untuk mematikan telepon kantor namun ketika mendekati telepon saya mendengarkan suara aneh...suara apakah itu?


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

INI TARGET SAYA, BAGAIMANA DENGAN KAMU?

E-mail Cetak PDF
Tahun 2016 sudah berlalu, banyak hal yang sudah terjadi...ada pengalaman baik dan ada juga pengalaman buruk yang kita alami selama tahun 2016, baik kita alami sendiri maupun bersama orang lain. Namun, pengalaman baik ataupun buruk akan menjadi pengalaman berharga bagi kita jika kita menyikapinya secara positif sehingga menjadi dasar untuk melanjutkan hidup di tahun 2017 maupun di tahun-tahun berikutnya.
Bagi kebanyakan orang, tahun baru menjadi awal untuk menentukan target atau sesuatu yang ingin dicapai baik target baru maupun melanjutkan target yang belum dapat atau sempat dicapai pada tahun sebelumnya...kalau tidak salah, bahasa ngetrennya resolusi. Saya pribadi tidak pernah membuat atau menetapkan resolusi, saya lebih senang menjalani hidup seperti air mengalir. Kalaupun menentukan target, paling yang saya tentukan adalah kapan suatu pekerjaan harus diselesaikan dan bagaimana agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat dengan hasil yang baik. Mungkin ini sebabnya pondokinfo.com lebih sering terbengkalai karena saya tidak pernah membuat target berapa tulisan baru yang harus saya buat dalam sebulan dan bagaimana cara “memaksa” supaya mau menulis.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi selama tahun 2016, saya jadi berfikir untuk menentukan target yang harus saya capai di tahun 2017 dan tahun berikutnya, karena pada hakekatnya kita harus lebih baik dari kemarin. Lalu apa saja yang ingin saya lakukan pada tahun 2017?
0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL